1. Bersikap Transparan dan Jujur dengan Pasangan
Ini adalah kunci utama, ketika sepasang kekasih memuuskan untuk menikah maka keduanya telah sepakat akan selalu bersikap transparan dalam segala hal, termasuk urusan keuangan. Ceritakan yang sebenar – benarnya tentang kondisi keuangan masing – masing, penghasilan, pengeluaran, hingga hutang. Apabila kalian memiliki hutang, lebih baik diselesaikan dahulu secara pribadi agar tidak membebani pasangan dan menjadi pemicu masalah kedepannya. Jangan sungkan untuk saling bertanya dah berdiskusi bila merasa ada yang masih perlu dijelaskan karena kalian akan menjalani kehidupan rumah tangga berdua.
2. Menentukan Tujuan Bersama
Tiap manusia tentu punya kebiasaan dan sifat yang berbeda-beda, begitupun sobat dan pasangan. Betapa pun kalian merasa klik dan jodoh tapi sedikit banyak pasti punya perbedaan dalam menyikapi uang, bagaimana memakai dan mengelola uang tersebut. Itulah mengapa penting untuk berkomunikasi dengan transparan di awal. Setelah mengetahui kebiasaan masing-masing kalian bisa mulai menentukan tujuan bersama yang ingin dicapai setelah menikah nanti misalnya, ingin memiliki rumah di daerah mana, punya anak berapa, ingin disekolahkan dimana dan masih banyak lagi. Bila sudah menentukan tujuan kalian bisa mulai menyiapkan anggaran dana sesegera mungkin dan jangan ditunda-tunda, ya!
3. Pembagian Tugas Keuangan
Setelah menikah ataupun sebelum menikah, Sobat dan pasangan harus membicarakan mengenai pengaturan kas keluarga, mulai dari siapa yang bertanggung jawab mengatur atau mencatat keluar masuk kas, apakah perlu membuat tabungan bersama, dan hal-hal lain.
4. Perjanjian Pranikah
Perjanjian pranikah juga sering disebut perjanjian pisah harta karena dengan adanya perjanjian ini maka harta dan utang yang didapat selama masa pernikahan adalah milik masing-masing. Jika tidak ada perjanjian pranikah, maka harta dan hutang yang didapat selama masa pernikahan adalah milik bersama. Perjanjian pranikah seringkali dianggap sebelah mata bahkan dianggap miring. Buatlah perjanjian pranikah bersama pasangan bila dirasa perlu karena perjanjian pranikah ini bisa melindungi hak kedua belah pihak apabila ada hal-hal tidak diinginkan terjadi selama masa pernikahan.
5. Antisipasi Risiko
Saat masih single saja kita sudah dianjurkan untuk memiliki perlindungan/asuransi akan diri kita sendiri apalagi setelah menikah. Asuransi jiwa cocok untuk Sobat yang sudah punya risiko finansial (tanggungan) seperti anak dan orang tua yang sudah pensiun. Asuransi kesehatan juga tak kalah penting, nggak mau kan uang yang selama ini kita kumpulkan tiba-tiba harus lenyap digunakan untuk biaya pengobatan. Perlindungan ini dibutuhkan agar kita selalu siap apabila hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
6. Merencanakan Pesta Pernikahan
Di era instagram ini, setiap pasangan selain ingin melaksanakan pesta pernikahan yang berkesan tapi juga berlomba – lomba agar pesta pernikahan tersebut instagrammable. Kamu juga bisa melakukan hal yang tidak biasa dengan mempersiapkan pernikahan sekreatif mungkin dengan budget yang tidak terlalu besar. Ingat ya Sobat, melangsungkan pesta pernikahan semampunya dan jangan sampai memberatkan kamu dan pasangan bahkan keluarga karena menikah adalah untuk bahagia dan kehidupan rumah tangga yang sebenarnya baru dimulai setelah pesta pernikahan selesai.
Bagikan :
Bagikan :
Untuk lebih jelasnya bisa langsung, Hubungi kami dan Kunjungi Kantor Pelayanan Kami. Atau bisa tanya Supradanamas di (08 111 588 909)
Ada yang Anda, ingin tanyakan atau ingin lebih jelas mengenai produk kami. Kami selalu terbuka untuk memberi penjelasan kepada Anda.
Copyright@BPR Supradanamas
Partner By ebekasi.com
Copyright@BPR Supradanamas
Partner By ebekasi.com